Provinsi Bengkulu – Gubernur Rohidin Mersyah menutup Acara Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Provinsi Bengkulu Tahun 2023 di Ballroom Hotel Santika Bengkulu, Jumat (9/6/2023).
Guna mendukung percepatan pelaksanaan Program Strategis Nasional Reforma Agraria, Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Bengkulu menggelar koordinasi lintas sektor, Hal ini dilaksanakan dalam rangka penyelesaian konflik pertanahan di Bengkulu.
Dalam sambutannya gubernur mengatakan kebijakan Reforma Agraria merupakan upaya untuk menciptakan sumber kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat yang berbasis agraria, dengan menata kembali hubungan antara masyarakat dengan tanah, seperti menata kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan, pemanfaatan permukaan bumi yang berkeadilan, dan memperbaiki akses masyarakat kepada sumber ekonomi.
Gubernur Rohidin Mersyah menyampaikan bahwa persoalan – persoalan konflik agraria kerap terjadi di beberapa daerah dan perlu mendapatkan perhatian khusus.
“Manfaat lain dari Reforma Agraria selaras dengan tujuan Pemerintah dalam rangka menyejahterakan rakyat khususnya terkait penataan akses, agar masyarakat Provinsi Bengkulu bukan hanya mendapatkan hak atas tanah, tetapi juga mendapatkan pendampingan dalam mengelola asset tanahnya,” ucapnya.
“Yang prioritas betul itu di Bengkulu Utara, kemudian ada dua lokasi di Mukomuko, ada juga satu di Bengkulu Tengah, kemudian ada di Bengkulu Selatan. Sebetulnya hampir semua di setiap daerah ada,” terang Rohidin yang juga sebagai Ketua Tim GTRA Provinsi Bengkulu.
Lebih lanjut, menurutnya, tim Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) perlu diaktifkan kembali guna menyelesaikan persoalan kronis di daerah terlebih konfliknya terjadi sudah cukup memakan waktu.
Lebih lanjut Gubernur menyatakan, ini sangat penting guna menentukan dan menyatukan kesepahaman, kerja sama dan kesepakatan bersama terkait arah kebijakan dan penanganan Reforma Agraria.
“Tapi yang agak kronis persoalannya itu di Bengkulu Utara, dan Mukomuko. Sekarang kan ada 2 perusahaan besar di situ, konfliknya juga sudah sangat lama, masing-masing mengklaim posisi benar. Jadi sekarang saya kira, tim Tora harus diaktifkan kembali,” ujar Rohidin.
“Melalui kerja sama dari berbagai pihak terkait, kami yakin Reforma Agraria di Provinsi Bengkulu dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan tanah untuk kemakmuran rakyat,” imbuhnya.
Kemudian, Gubernur Rohidin memastikan bersama Gugus Tugas Reforma Agraria Bengkulu, dalam waktu dekat akan menyurati bupati dan walikota di Bengkulu untuk memastikan sharing anggaran sesuai dengan kemampuan fasilitasi, agar proses sertifikasi lahan itu menjadi terwujud secara merata.
“Usulan penganggaran melalui APBD masing-masing daerah, difokuskan mengamankan aset-aset pemerintah. Nanti, saling sharing informasinya dengan BPN.”
Selain itu, juga akan dilakukan pembentukan dan pengaktifan tim Tora di kabupaten kota yang tugasnya mengidentifikasi permasalahan agraria di lapangan. Misalnya apa saja lahan tanah yang bisa menjadi objek reforma agraria dan juga konflik HGU.
“Terutama konflik lahan HGU, yang melibatkan masyarakat cukup banyak, desa yang berbatasan dengan HGU, sering kali demontrasi, tindakan anarkisme di lapangan itu persoalan kampung yang berbatasan dengan HGU,” terang Gubernur Bengkulu ke 10 ini.
HGU yang dimaksud adalah yang sering berkonflik dengan masyarakat dan masing-masing pihak mengklaim benar.
Gubernur berharap melalui Rakor Akhir GTRA ini, dapat melakukan penguatan dan penegasan kolaborasi antar sektoral berbasis fungsi dan peran dalam rangka percepatan Reforma Agraria, khususnya dalam penyediaan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) serta tindak lanjut penataan aset dan penataan akses untuk tahun 2023.
“Jika sudah diidentifikasi, maka bisa dilakukan penyelesaian sesuai standar. Sehingga para pihak bisa mengikuti, dan tentu didukung dengan penegakkan hukum oleh aparat penegak hukum. Terakhir, terkait peraturan strategis nasional, nantinya diharapkan tidak hanya sebatas sertifikasi lahan. Namun, pemanfaatan, sehingga produktivitas lahan itu memberi kesejahteraan bagi masyarakat,” tutupnya (Adv/Bri)