Bengkulu Tengah – Kemerdekaan Indonesia tak lepas dari perjuangan para pahlawan dan rakyat dalam merebut tanah air dari penjajah.
Setelah bertahun-tahun Indonesia dijajah oleh Belanda dan Jepang akhirnya Ir Soekarno memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Merdeka! Selamat ulang tahun ke-78 negara tercintaku Indonesia. Terima kasih para pahlawan yang menghadiahkan kami kemerdekaan. Akan kami lanjutkan perjuanganmu untuk membangun negeri sampai titik darah penghabisan.”
Tak terasa sebentar lagi kita sebagai rakyat Indonesia akan merayakan Hari Ulang Tahun Indonesia yang ke-78.
Kami Segenap Jajaran Pemerintah Desa Bintang Selatan Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah mengucapkan Selamat Hari Ulang Tahun (HUT) RI Ke 78 Tahun.
Perjuangan Bangsa Indonesia bukan hanya dari masa lalu. Hari ini, hari esok, dan selamanya. Perjuangan kita belum berakhir. Mari kita perjuangkan bersama Indonesia adil dan sejahtera.
Kemerdekaan Indonesia sendiri tak datang tiba-tiba. Kemerdekaan didapat dari perjuangan dan pengorbanan para pahlawan melawan penjajah. Makna dan arti kemerdekaan tentu sangat besar bagi masyarakat Indonesia.
Berbagai peristiwa penting melatarbelakangi kemerdekaan Indonesia. Dimulai dari Peristiwa Rengasdengklok hingga pembacaan teks proklamasi, berikut sejarahnya.
1. Penyerahan Jepang terhadap sekutu
Setelah menjajah Indonesia sejak 1942 silam, Jepang takluk di tangan sekutu Belanda pada 15 Agustus 1945. Berita kekalahan Jepang pun terdengar bersamaan dengan persiapan kemerdekaan Indonesia.
Golongan muda yang dipimpin oleh Chaerul Saleh kemudian mendesak Soekarno dan Mohammad Hatta untuk mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia
2. Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa Rengasdengklok turut menjadi bagian dari sejarah singkat kemerdekaan Indonesia. Kala itu, sejumlah pemuda seperti Chaerul Saleh, Wikana, dan lainnya menculik Soekarno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945.
Penculikan terjadi akibat tidak disetujuinya tuntutan mereka untuk segera memproklamirkan kemerdekaan. Soekarno dkk menganggap bahwa keputusan tersebut bisa menyebabkan pertumpahan darah antara kekuasaan Jepang yang saat itu belum sepenuhnya diambil alih oleh Indonesia.
Di sana, mereka berunding hingga mencapai kesepakatan proklamasi kemerdekaan akan diumumkankeesokan harinya. Dengan perjanjian itu, Soekarno dan Hatta kembali dibawa ke Jakarta.
3. Perumusan teks proklamasi kemerdekaan
Dengan adanya peristiwa Rengasdengklok, akhirnya Soekarno dan Hatta tergerak untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Rapat perumusan teks proklamasi pun digelar di rumah Laksamana Tadashi Maeda pada tanggal yang sama, dihadiri oleh beberapa anggota golongan muda.
Di sana, rumusan teks proklamasi ditulis oleh Soekarno dan diketik oleh Sayuti Melik dengan beberapa perubahan.
4. Pembacaan teks proklamasi kemerdekaan
Usai teks proklamasi selesai ditulis, terjadilah hari paling bersejarah bagi bangsa Indonesia. Kemerdekaan Indonesia ditandai dengan pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945.
Pembacaan tersebut dihadiri oleh para tokoh pergerakan kemerdekaan dan seluruh rakyat Indonesia yang ingin menyaksikan buah hasil dari perjuangan para pahlawan dan tokoh penting yang membawa mereka ke kemerdekaan.
Upacara pembacaan teks proklamasi tersebut berjalan dengan lancar bertempat di kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.
Beberapa acara telah disusun dalam hari kemerdekaan Indonesia, seperti pengibaran bendera Merah Putih, dan sambutan oleh walikota pada saat itu, yaitu Suwiryo dan Muwardi.
5. Penyebarluasan proklamasi kemerdekaan Indonesia
Tak berhenti sampai pembacaan teks proklamasi saja, berita kemerdekaan Indonesia perlu disebarluaskan.
Berita kemerdekaan disebarkan melalui Hoso Kanri Kyoku atau yang saat ini dikenal dengan Radio Republik Indonesia (RRI) dan Domei (Antara).
Selain itu, mereka juga menyebarluaskan berita kemerdekaan lewat surat kabar Suara Asia dan juga melalui mulut ke mulut.
Setelah peristiwa Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta. Mereka bertemu dengan Mayor Jenderal Oosugi Nishimura, Kepala Departemen Urusan Umum pemerintahan militer Jepang.
Nishimura mengemukakan bahwa Jepang harus menjaga status quo dan tidak dapat memberi izin untuk mempersiapkan proklamasi kemerdekaan Indonesia, seperti yang dijanjikan oleh Marsekal Terauchi di Dalat.
Soekarno dan Hatta menyesali keputusan tersebut dan menuju ke rumah Laksamana Maeda untuk melakukan rapat guna menyiapkan teks Proklamasi.
Penyusunan teks Proklamasi dilakukan oleh Soekarno, M. Hatta, Achmad Soebardjo, dan disaksikan oleh Soekardi, B.M. Diah, Sudiro, dan Sayuti Melik.
Teks Proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Setelah selesai disepakati, Sayuti Melik menyalin dan mengetik teks tersebut menggunakan mesin tik milik Mayor Dr. Hermanto Kusumobroto (dari kantor perwakilan Angkatan Laut Jerman).
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Pada pagi hari tanggal 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56 (sekarang Jl. Proklamasi No.1), acara Proklamasi dimulai.
Pukul 10 pagi, Soekarno membacakan teks proklamasi dan pidato singkat setelahnya. Kemudian, bendera Merah Putih, yang dijahit oleh Ibu Fatmawati, dikibarkan oleh seorang prajurit PETA bernama Latief Hendraningrat yang dibantu oleh Soepardjo dan seorang pemudi yang membawa nampan berisi bendera Merah Putih.
Setelah bendera berkibar, lagu Indonesia Raya dinyanyikan oleh semua hadirin. Bendera pusaka tersebut masih disimpan di Museum Tugu Proklamasi Nasional hingga saat ini.
Kemerdekaan Indonesia dikenal sebagai satu di antara tragedi kebangsaan yang sangat membutuhkan perjuangan. Itulah mengapa kemerdekaan Indonesia mengandung makna sangat besar bagi masyarakat Indonesia.
Banyak pengorbanan yang dilakukan para pahlawan yang ikut berjuang dalam merebut kemerdekaan Indonesia. Sebagai warga Indonesia tentu perlu mengetahui sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Dengan mengingat kejadian sejarah tersebut, rasa nasionalisme kita terhadap bangsa Indonesia akan makin bertambah. Banyak sekali peristiwa-peristiwa yang melatarbelakangi sejarah kemerdekaan Indonesia.
Dengan demikian, proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 menjadi tonggak bersejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. (Adv/Bri)