Bengkulu Tengah – Pemerintah Desa Rena Jaya Kecamatan Pagar Jati Kabupaten Bengkulu Tengah melaksanakan kegiatan Pelatihan dan Penyuluhan Stunting yang dilaksanakan di Desa Rena Jaya pada hari Senin (5/12/2022).
Adapun yang hadir pada kegiatan tersebut Kepala Desa Rena Jaya Finalty, Ketua BPD, Seluruh Perangkat Desa, Seluruh anggota BPD, Kader Posyandu, Kader Stunting, Dari puskesmas Pagar Jati.
Stunting adalah masalah bangsa yang begitu pelik karena bersifat irreversible. Artinya, kondisi itu tidak dapat diperbaiki, terutama setelah anak mencapai usia dua tahun. Karena itulah kunci utama cara mengatasi stunting pada anak adalah dengan mencegahnya.
Secara fisik, anak bisa dikategorikan stunting, jika tinggi badan atau panjang tubuhnya lebih dari dua standar deviasi di bawah median Standar Pertumbuhan Anak Badan Kesehatan Dunia (WHO). Untuk itu, segera waspadai saat berat dan tinggi badan anak tampak melambat atau stagnan dan anak tampak lebih kecil (pendek) dari teman-teman sebayanya. Perhatikan dengan cermat catatan dalam KMS (Kartu Menuju Sehat). Bayi atau anak yang gagal tumbuh memiliki tinggi, berat, dan lingkar kepala yang tidak sesuai dengan grafik pertumbuhan standar.
Berat badan dan tinggi anak yang gagal tumbuh akan turun lebih rendah atau 20 persen di bawah berat dan tinggi ideal anak-anak di usia mereka. Pada kurva pertumbuhan juga terlihat pertumbuhan anak melambat atau bahkan berhenti. Segera berkonsultasilah ke dokter anak untuk mengetahui cara mengatasi stunting pada anak tersebut:
Penurunan stunting bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat dan kualitas sumber daya manusia.
5 Langkah Mencegah Stunting yang Harus Dilakukan Orangtua sejak Dini, Perhatikan Asupan Gizi
Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama.
Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Kondisi ini mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak.
Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi Balita stunting sebesar 24,4 persen pada 2021. Artinya, hampir seperempat Balita Indonesia mengalami stunting pada tahun lalu. Namun, demikian, angka tersebut lebih rendah dibanding 2020 yang diperkirakan mencapai 26,9 persen.
Meskipun data terakhir menunjukkan penurunan angka stunting, berikut adalah lima langkah pencegahan stunting pada anak:
1. Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil
Untuk mencegah stunting salah satu langkah yang efektif adalah dengan memenuhi gizi sejak masa kehamilan. Lembaga kesehatan Millenium Challenge Account Indonesia menyarankan agar ibu yang sedang mengandung selalu mengonsumsi makanan sehat nan bergizi maupun suplemen atas anjuran dokter.
2. Beri ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan
Veronika Scherbaum, ahli nutrisi dari Universitas Hohenheim, Jerman, menyatakan ASI ternyata berpotensi mengurangi peluang stunting pada anak berkat kandungan gizi mikro dan makro. Oleh karena itu, ibu disarankan untuk tetap memberikan ASI Eksklusif selama enam bulan kepada sang buah hati. Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada susu ibu pun dinilai mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan.
3. Dampingi ASI Eksklusif dengan MPASI sehat
Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah bisa memberikan makanan pendamping atau MPASI. Pastikan makanan-makanan yang dipilih pada MPASI memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya berasal dari ASI.
4. Posyandu maupun klinik khusus anak. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan dan penanganannya.
5. Selalu jaga kebersihan lingkungan
Seperti yang diketahui, anak-anak sangat rentan akan serangan penyakit, terutama kalau lingkungan sekitar mereka kotor. Faktor ini pula yang secara tak langsung meningkatkan peluang stunting. Studi yang dilakukan di Harvard Chan School menyebutkan diare adalah faktor ketiga yang menyebabkan gangguan 0000kesehatan tersebut. Sementara salah satu pemicu diare datang dari paparan kotoran yang masuk ke dalam tubuh manusia.
Berikut ini adalah 10 cara mengatasi stunting pada anak:
1. Perbaiki stunting sebelum usia 2 tahun
Tips mengatasi stunting pada anak yang paling efektif adalah sebelum usia anak 2 tahun atau masih dalam masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Untuk itu, ibu hamil sudah harus menjaga asupan gizinya sejak awal pembuahan dan memerhatikan beberapa mikronutrien yang penting dalam kehamilan, seperti asam folat, kalsium, dan zat besi.
2. Berikan ASI
ASI kaya kandungan gizi makro dan mikro yang berperan penting dalam mengoptimalkan tumbuh kembang bayi. Bila anak di bawah 6 bulan dicurigai memiliki gejala awal gagal tumbuh, seperti berat badannya yang tidak naik-naik, maka pertumbuhannya harus dikejar dengan menambah intensitas menyusuuinya sehingga pemberian ASI bisa optimal.
3. Perbaiki masalah menyusui
Posisi menyusui yang salah bisa menjadi penyebab berat badan bayi di bawah normal. Inilah yang membuat si kecil terancam stunting. Untuk kasus ini, cara mengatasi stunting pada anak adalah dengan ibu memperbaiki masalah menyusui. Posisi menyusui yang benar adalah ketika kepala dan mulut bayi melekat pas pada payudara.
4. Beri olahan protein hewani pada MPASIK
Kekeliruan cara pemberian MPASI bisa menganggu pertumbuhan bayi hingga pada akhirnya meningkatkan risiko stunting. Contoh, bayi hanya diberi MPASI berupa pure buah-buahan dan sayur, tanpa diberi protein hewani. Padahal makanan yang kaya protein hewani, seperti daging ayam, daging sapi, telur, serta susu sangat dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan yang optimal.
5. Imunisasi rutin
Cara mengatasi stunting pada anak berikutnya adalah dengan memastikan si kecil mendapatkan seluruh rangkaian imunisasi sesuai jadwal. Tujuan utama imunisasi adalah melindungi anak dari berbagai penyakit berbahaya. Anak yang tidak mendapat imunisasi juga bisa menjadi anak yang sakit-sakitan, karena kekebalan tubuhnya tidak optimal. Ingat, anak yang sering sakit lebih mudah terancam stunting karena energinya lebih banyak digunakan untuk proses pemulihan daripada untuk pertumbuhannya.
6. Memantau tumbuh kembang anak
Cara mengatasi stunting pada anak yang juga sangat penting adalah dengan selalu memantau tumbuh kembang anak dengan melakukan kontrol rutin di puskesmas atau posyandu. Dengan begitu, bila ada permasalahan tumbuh kembang bayi yang muncul, dapat diketahui sejak dini sehingga tidak terlambat mendapat penanganan, termasuk bila mengalami gagal tumbuh stunting.
7. Perilaku hidup bersih dan sehat
Cara mengatasi stunting pada anak yang tidak boleh dilewatkan adalah menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum dan makan serta habis melakukan aktivitas di kamar mandi. Tidak menjaga kebersihan diri bisa menyebabkan masalah kesehatan, seperti diare. Diare yang terus berulang dapat menyebabkan anak mengalami kurang gizi, dan akhirnya meningkatkan risiko stunting.
8. Memakai jamban sehat
Jamban yang tidak memenuhi syarat kesehatan bisa mencemari lingkungan, termasuk sumber air minum. Karena itu aturan jarak pembuatan septic tank dengan sumur air setidaknya harus minimal 10 meter dari sumber air minum. Sanitasi yang buruk bisa menyebabkan masalah kesehatan, Cacingan, misalnya. Penderita cacingan biasanya mengalami gizi buruk karena cacing akan mengambil sari-sari makanan yang dikonsumsi anak. Kondisi gizi buruk inilah yang dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko stunting.
9. Atasi masalah kesehatan anak
Stunting bisa terkait dengan penyakit yang diderita anak, contoh bayi tidak mampu menyerap nutrisi dari makanannya karena mengalami gangguan pencernaan. Pada kasus ini cara mengatasi stunting pada anak adalah dengan berkonsultasi ke dokter. Biasanya untuk kasus gangguan pencernaan yang sudah parah, dokter akan menyarankan penanganan dengan menggunakan tube feeding. Metode ini dilakukan dengan memasukkan selang berisi cairan nutrisi melalui hidung ke dalam perut.
10. Selalu menambah ilmu kesehatan
Satu lagi cara mengatasi stunting pada anak yang tidak kalah penting dilakukan semua orang tua adalah selalu haus belajar. Artinya, Genbest harus selalu menambah pasokan terkait ilmu kesehatan dasar, tumbuh kembang anak, dan stunting. Kebiasaan baik ini akan memudahkan kita memahami pentingnya memberikan sumber makanan dan minuman terbaik, sehingga tumbuh kembang anak optimal.
Semoga dengan bekal ilmu pelatihan dan penyuluhan yang sudah diberikan hari ini para kader beserta semua masyarakat bisa memahami dan bisa diterapkan pada kehidupan sehari-hari.Semoga Desa Rena Jaya terbebas dari Stunting.(AE1/adv).