Bengkulu Selatan – Bupati Bengkulu Selatan menyambut hangat kunjungan kerja Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo, di pondopo rumah Dinas Bupati Bengkulu Selatan, Senin (19/6/2023).
Hadir dalam kegiatan ini Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu Dr. H. Rosjonsyah Syahili Sibarani SIP. MSi, Wabup Bengkulu Selatan Rifa’i Tajuddin, Sekretaris Daerah Sukarni, Ketua DPRD Bengkulu Selatan, Kapolres, Kejari, Dandim 0408, kemenag, OPD, camat se Kabupaten Bengkulu Selatan, wvi dan lainnya.
Bupati Gusnan Mulyadi dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga dan senang atas kunjungan yang dilakukan oleh salah satu Pimpinan Lembaga Negara Non Kementerian itu ke Kabupaten Bengkulu Selatan.
Dikatakannya, kunjungan ini merupakan motivasi bagi Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan dan segenap komponennya dalam menjalankan program-program pemerintahan dibidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.
“Kami menilai kehadiran Bapak Kepala BKKBN Pusat beserta rombongan, akan memberikan kontribusi positif dalam membangkitkan semangat kami dalam mewujudkan kependudukan yang serasi, selaras dan seimbang menuju keluarga bahagia dan sejahtera” ujar Bupati
Kunjungan Kepala BKKBN tersebut dalam rangka upaya untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Bengkulu Selatan.
Dalam sambutannya Bupati Bengkulu Selatan mengucapkan trima kasih atas kujungan BKKBN RI beserta rombongan ke Bumi Sekundang Setungguan Kabupaten Bengkulu Selatan.
” Selamat datang dan terima kasih kami ucapkan atas kunjungannya, semoga dengan arahan dan bimbingan dari Kepala BKKBN nanti stunting di Bengkulu Selatan cepat teratasi”, ucapnya.
Sementara itu Kepala BKKBN RI dr. Hasto Wardoyo mengatakan mengenai persoalan stunting harus di tangani secara serius, mulai dari penyuluhan ke setiap warga di Bengkulu Selatan, kemudian pemenuhan gizi, protein, untuk para balita, atau Ibu yang sedang mengandung.
” Protein hewani yang sangat berpengaruh pada pencegahan stunting, lalu penuhi gizi dengan perbanyak mengkonsumsi sayuran, tahu, tempe, telor, sidat, belut, ikan, yang murah dan terjangkau namun kaya akan gizi. Bukan nasinya yang banyak dimakan”, jelasnya.
Tidak hanya itu Hasto juga mengatakan Kalau pola ini diterapkan di Kabupaten Bengkulu Selatan maka angka stunting akan cepat menurun. Karena potensi alam yang di miliki Bengkulu Selatan sangat banyak, sungai- sungainya yang masih bersih, ikan masih banyak dan segar- segar, sayur mayur tinggal di tanam akan tumbuh, sayang sekali kalau ini tidak dimanfaatkan oleh Masyarakat. (Adv/Bri)