Kepahiang – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kepahiang, Drs. Basing Ado hadiri kegiatan Launching Kampung Moderasi Beragama (KMB) pertama di Kepahiang, yang ditetapkan kepada Desa Meranti Jaya Kecamatan Ujan Mas pada Sabtu, (15/07/2023).
Diprakarsai oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepahiang, giat yang dilaksanakan di Halaman Kantor Balai Desa Meranti Jaya ditujukan bagi upaya menjaga kerukunan serta memupuk sikap toleransi antar umat beragama.
Dengan diresmikan oleh Sekda Kabupaten Kepahiang, Dr. Hartono, M.Pd, diketahui pada kegiatan ini juga hadir Kepala Kantor Kemenag Kepahiang, Albahri, Unsur Forkopimda Kabupaten Kepahiang, Tokoh Agama, Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat, beserta segenap tamu undangan lainnya.
Diungkapkan bahwa program kampung moderasi beragam adalah program nasional yang bertujuan untuk menyatukan berbagai perbedaan terutama dalam hal agama atau kepercayaan untuk saling menghargai dan menjunjung toleransi menuju indahnya rasa persatuan dalam berbagai perbedaan.
Olehnya itu, Pemerintah Kabupaten Kepahiang memberikan apresiasi dan mendukung untuk suksesnya program kampung moderasi beragama dalam upaya untuk dapat memberikan kemaslahatan diri, lingkungan, masyarakat bangsa dan negara sehingga tercipta kerukunan, toleransi dan harmonisasi khususnya di Kabupaten Kepahiang.
Moderasi beragama adalah suatu sikap, tindakan atau perilaku dalam beragama yang menghindari perilaku ekstrim dan cenderung mengambil jalan tengah yang masyarakatnya terdiri atas beberapa perbedaan terutama dari aspek kepercayaan, keyakinan, agama, ras atau lainnya dengan penuh kesadaran menerima perbedaan yang ada karena pemahaman terhadap agama yang moderat” katanya.
Dikatakan, bahwa dalam kampung moderasi beragama ada hal-hal yang harus diterapkan yakni Adil, Berimbang, Menjunjung tinggi nilai luhur kemanusiaan, Menjaga kemaslahatan dan ketertiban umum, Menaati kesepakatan Bersama dan taat konstitusi, Komitmen kebangsaan, Toleransi serta Anti kekerasan.
“Hal-hal seperti itulah yang harus kita terapkan dalam kampung moderasi beragama dalam memberikan kemslahatan kepada diri sendiri dan masyarakat luas” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa yang perlu dipahami dalam program ini bukanlah semata-mata untuk meminimalkan perbedaan, namu tujuan utama dari program ini adalah upaya peningkatan kepeduliaan dan peran serta masyarakat melalui kesadaran menerima perbedaan yang ada karena pemahaman terhadap agama yang moderat.
Melalui program ini dapat membuat masyarakat lebih menjaga silaturahmi antar sesama dan membuat masyarakat untuk lebih saling menghargai meski dalam perbedaan utamanya perbedaan agama. (Adv/Bri)