KotaBengkulu – Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi selaku Ketua TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) Kota Bengkulu membeberkan sejumlah cara untuk menurunkan secara drastis tingkat kekurangan gizi kronis (stunting). Kamis 04/0/2023
“Penanganannya yang pertama ialah kita mapping, bisa dengan pengadaan via Whatsapp (WA). Kita juga menelusuri kasus dan biasanyaa ada kantong-kantong kemiskinan, itu yang paling rawan,” ungkap Dedy
Selain hal tersebut, TPPS juga menghidupkan kembali berbagai kegiatan yang dipusatkan di posyandu dan sebagai upaya penanganan stunting di lingkungan sekitar.
“Kegiatan posyandu kembali kita giatkan, itu ada namanya kartu menuju sehat (KMS). Nah nanti dilihat perkembangannya anak, usia 2 bulan hingga 3 bulan dan seterusnya. Entah itu berat badannya, atau perkembangan lainnya. Untuk itu, agar perkembangan baik kita juga memberikan makanan tambahan selain ASI,” ucapnya.
Bagian terpenting, Dedy mengatakan akan melakukan penanganan dan pencegahan stunting dari hulu.
“Terpenting ialah menangani dari hulu, mulai dari calon-calon pengantin hingga memastikan ibu-ibu hamil harus sehat. Bahkan lebih hulunya lagi, para remaja kita berikan edukasi agar nantinya setelah melahirkan tak terjadi stunting,”
“Jadi bicara soal stunting ini memang tidak mudah, kompleks, tetapi pemkot terus fokus terutama terhadap kelompok sasaran kemudian wilayah yang perlu untuk mendapatkan perhatian,” kata wawali Dedy
Sebagai strategi di tahun 2023 ini, ia mengatakan bahwa pihaknya akan fokus membenahi permukiman yang sanitasinya masih bermasalah.
“Jadi soal wilayah ini terkait dengan wilayah-wilayah dengan pemukiman dengan sanitasi yang kurang baik ini menjadi fokus kita,” tutupnya (Adv/Bri)